Sabtu, 14 Oktober 2017

Biografi Ayrton Senna


Ayrton Senna lahir di Sao Paulo, Brasil tanggal 21 Maret 1960 dan meninggal di Bologna, Italia pada tanggal 1 Mei 1994 pada umur 34 tahun. Dia adalah mantan pembalap Formula 1 pada tahun 1988, 1990, dan 1991. Ayrton Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu Toleman, Lotus, McLaren, dan Williams. Berpasangan dengan juara dunia Alain Prost untuk tim McLaren pada tahun 1988 ia menjadi juara dunia  pertama kali di Formula 1. Perseteruannya dengan Prost sering menjadi perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah F1. Beberapa rival Senna adalah Nelson Piquet dan Nigel Mansell. Senna terkenal dengan kehebatannya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki The Rain Man. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat di GP Monaco 1984 dimana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Eropa 1993 di Sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima.

Senna juga dijuluki Master of Monaco karena dia menjuarai GP Monako sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah ia sangat piawai dalam kualifikasi, dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh Michel Schumacher yang mencatat 65 kali start terdepan dalam  balapan. Kemenangan di GP Brazil tahun 1991 dan GP Jepang tahun 1998 merupakan contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang karirnya Senna telah memenangi 41 Grand Prix. Selain dikenal sebagai pembalap yang piawai ayrton senna Ayrton Senna juga terkenal dengan konfliknya bersama Alain Prost.  Persaingan mereka adalah salah satu persaingan yang terkemuka.Persaingan ini diawali pada musim 1988, ketika Senna bergabung dengan Prost di tim McLaren. Persaingan di antara keduanya paling terkemuka terjadi pada Grand Prix Portugal 1988, di mana Senna mencoba untuk memblok Prost dari mengambil pimpinan balap dengan "memaksa" Prost untuk berjalan berdekatan dengan tembok pit. Prost kemudian berhasil keluar dari pinggir mobil Senna, mengambil pimpinan, dan kemudian masuk pada tikungan pertama, namun dia tetap marah terhadap Senna atas maneuver berbahaya yang ia lakukan.
Ayrton Senna meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di GP San Marino di Sirkuit Imola bersama tim Williams pada 1 Mei 1994. Kejadian ini berawal di awal lap ke-5 ketika Ayrton Senna memimpin diatas mobil Williams-Renault. Mobil Senna nampak kurang stabil sejak ia mengawali start dari posisi pole. Pada awal lap kelima mobil Senna keluar trek saat ia memasuki tikungan Tamburello. Beberapa saat kemudian mobil Senna nampak menerjang pembatas, dan Ayrton Senna saat itu tidak sadarkan diri. Sekitar 10 detik usai kecelakaan terjadi, bendera merah berkibar dan balapan dihentikan. Para marshall mulai memasuki lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan Senna. Tim medis F1 yang dipimpin Professor Sid Watkins kemudian memeriksa Senna yang sudah tidak sadarkan diri. Akhirnya untuk penanganan lebih lanjut Senna dibawa ke rumah sakit terdekat di Maggiore, Bologna. Dua jam usai lomba berakhir (yang dimenangkan oleh Michael Schumacher), dokter di RS. Maggiore mengumumkan bahwa Ayrton Senna sudah tiada. Diagnosa dokter menyimpulkan Senna mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan. Sementara itu pihak otoritas Italia menyimpulkan bahwa bisa saja kecelakaan ini disebabkan karena kurangnya pengaman di sirkuit tersebut, dan satu penyebab lainnya adalah kemungkinan sirkuit yang (cukup) sempit dan memungkinkan banyak kecelakaan di sana. Padahal, sirkuit tersebut digunakan untuk balapan mobil yang jumlahnya banyak. Sehari sebelumnya, pembalap dari Austria, Roland Ratzenberger, meninggal karena kecelakaan serupa di babak kualifikasi, dan menjadikan GP San Marino 1994 balapan paling kelam dalam sejarah F1.

http://ulikrahasia.blogspot.co.id/2012/10/ayrton-senna-legend.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar